Ibukota Pindah, Smartfren Sudah Punya Strategi?
Presiden Republik Indonesia telah menetapkan Daerah Penajem Paser Utara dan Sebagian Kutai Negara Sebaga Ibukota baru Negara Indonesia. Pemindahan ibukota ini tentunya mempengaruhi banyak aspek baik dalam ekonomi, keuangan, teknologi termasuk dalam bidang telekomunikasi.
Salah satu perusahaan telekomunikasi yang berkembang sangat pesat di Indonesia adalah smartfren.
Namun dengan berita pemindahan ibukota dari kota Jakarta menjadi kota yang jauh terletak di Kalimantan timur, bagaimana respon perusahaan telekomunikasi sekelas smarftren?
Tentunya kita semua tahu bahwa telekomunikasi memegang peran yang sangat penting di zaman yang semua serba modern ini.
Lalu apakah di ibukota yang baru nanti sarana dan prasarana komunikasi sudah terdukung dan terfasilitasi dengan baik?
Deputy CEO Commercial smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah melakukan kegiatan perluasan (ekspansi) ke sejumlah kota di Kalimantan timur. Terlepas dari berita pemindahan ibukota dari Jakarta ke daerah di Kalimantan. Karena sejatinya proyek ini memang jua sudah direncanakan sebelumnya.
Untuk semantara ini, Smartfren sendiri telah menyediakan akses untuk jaringan secara penuh di kota Samarinda dan juga Balikpapan.
“Kami sudah mulai tahun ini, sekitar dua sampai tiga bulan lalu kami baru menggarap di Balikpapan dan Samarinda secara penuh. Tadinya hanya dalam jaringan terbatas, tapi baru di bulan lalu kami masuk secara penuh,” terang Djoko kepada awak media di Jakarta pada Selasa (3/9).
Meski pada awalnya jumlah BTS terbatas untuk kota di Kalimantan timur, namun Djoko mengungkap bahwa saat ini pihak smartfren akan menambah jumlah BTS dan memperluas hingga bisa menjangkau daerah daerah pedalaman yang masih banyak di temukan di daerah tersebut. Namun Djoko enggan mengungkapkan jumlah pasti berapa BTS yang sudah di miliki di Kalimantan Timur.
Saat di tanyakan terkait ketersediaan jaringan Smartfren di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara pun Djoko juga masih enggan memberikan jawaban pasti.
Tidak Terpengaruh Dengan Pemindahan Ibukota
Meski ibukota baru dari Jakarta menjadi kabupaten penajam paser utara dan sebagian kabupaten kutai kartanegara, namun ternyata pihak smartfren juga masih beluim bisa memberi kepastian terkait pembangunan di kedua daerah tersebut. Apakah kedua daerah tersebut akan di jadikan sebagai fokus utama pembangunan atau ekspansi smarftren di pulau Kalimantan atau tidak.
Alasannya adalah saat ini smartfren memutuskan untuk lebih fokus pada daerah yang jaringan telekomunikasi nya tengah berkemban tanpa melihat eksistensi dari daerah tersebut.
Sedangkan Djoko sendiri menyebutkan bahwa jumlah pengguna smartfren di Kalimantan timur sendiri untuk saat ini terbilang masih sedikit.
“Fokus tetap di daerah yang kita sudah berkembang pesat karena jumlah pelanggan kita meningkat pesat sekali. Artinya kita harus menyiapkan jumlah BTS yang banyak sekali, di Jawa juga kita punya luar biasa,” jelasnya
Pastinya semua perusahaan telekomunikasi sudah memiliki strategi masing masing dalam usaha mereka. Terlepas dari pemindahan ibukota Negara, tentu nya perusahaan perusahaan swasta akan lebih mengutamakan strategi yang dapat memberikan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan mereka.
Semoga bermanfaat.