Kemajuan teknologi tak hanya mempermudah berbagai pekerjaan dan aktivitas sosial saja.
Namun ternyata kemajuan teknologi berhasil memberi alternatif pangan yang sebelumnya belum bisa dilakukan.
Namun seiring kemajuannya, kini masyarakat mengenal teknologi pangan yang memegang peran yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia setiap hari.
Berkat teknologi pangan, bahan pangan yang belum layak untuk dikonsumsi menjadi dapat diolah jadi produk pangan yang aman dan layak dikonsumsi.
Masyarakat juga tidak butuh waktu lama agar bisa menikmati berbagai makanan bergizi hasil olahan teknologi pangan. Sebab teknologi mempercepat semuanya.
Keamanan dan gizi juga terjamin apabila masyarakat mengonsumsi produk pangan tersebut. Sehingga tak perlu khawatir terjadi keracunan atau kekurangan gizi.
Contoh Olahan Teknologi Pangan
Cara mendapatkan hasil olahan teknologi pangan pun terbilang cukup mudah. Sebab sekarang bisa didapat di berbagai toko dan minimarket terdekat.
Bahkan di pasar-pasar tradisional pun bisa ditemukan.
Karena meski disebut teknologi yang identic dengan hal-hal modern, nyatanya banyak juga teknologi pangan yang hasilnya berbau makanan tradisional.
Artinya jauh sebelum teknologi berkembang sedemikian rupa, para nenek moyang sudah lebih dulu memulai.
Selanjutnya dikembangkan lebih dalam oleh para ilmuwan dan para praktisi teknologi pangan di dunia.
Nah, untuk membahasnya lebih dalam, berikut ini merupakan contoh-contoh teknologi pangan yang bermanfaat untuk masyarakat luas:
1.Yoghurt (Olahan susu)
Siapa yang belum pernah minum yoghurt.
Mungkin beberapa orang tidak suka dengan rasanya yang asam dan tekturnya yang creamy.
Tapi yoghurt merupakan salah satu hasil teknologi pangan yang punya banyak manfaat untuk kesehatan.
Cara pembuatannya dengan melakukan fermentasi bakteri seperti Streptococcus Termophilus, Streptococcus Lactis, dan Lactobacillus Bulgarius.
Maka dari itu, minuman yang menyegarkan dan kaya akan kalsium ini juga mengandung bakteri baik.
Bakteri itulah yang akan mengubah kandungan laktosa yang ada dalam susu menjadi asam laktat sehingga bisa digunakan oleh masyarakat untuk memperlancar sistem pencernaan mereka.
2. Keju(Olahan susu)
Walaupun rasanya asin, tetapi keju bisa menjadi makanan favorit bagi beberapa kalangan pencinta kuliner. Di Indonesia sendiri peminat makanan keju juga semakin bertambah sehingga keju memiliki tingkat kepopuleran yang sama dengan makanan lainnya.
Keju sendiri mengalami proses yang hampir sama seperti yoghurt, tetapi sebelum diolah, susunya akan dipanaskan sampai bakteri hidupnya mati, kemudian akan dicampurkan dengan enzim renin sehingga susu akan mengumpal, lalu menjadi padat dan hasilnya adalah keju.
Keju dijadikan sebagai perasa berbagai makanan dan minuman, selain itu juga menjadi topping yang nikmat untuk berbagai olahan.
Contohnya, pizza, humberger, salad buah, mie goreng/ kuah, roti dan lain-lai
- Minuman bubuk
Minuman bubuk seperti kopi, teh, susu, dan sebagainya juga merupakan hasil dari teknologi pangan yang bermanfaat untuk masyarakat luas karena masyarakat dapat mendingkan atau menghangatkan suhu tubuh sesuai dengan cuaca yang dihadapi.
Minuman serbuk sendiri bisa muncul karena selama proses pembuatannya melibatkan pemerasan sari buah atau daun yang kemudian dipanaskan dan ditambahkan air dan gulas sehingga menjadi gumpalan yang kering dan hasilnya adalah minuman bubuk yang siap disajikan kapan saja.
Minuman bubuk jauh lebih praktis daripada menggunakan teknologi lama.
Kini semua bisa membuat kopi, susu, teh dengan lebih mudah dan cepat. Contohnya untuk acara kajian di masjid. Perlu diperhatikan bahwa minuman bubuk terkadang juga disertai bahan pewarna yang jika terkena karpet masjid dapat meninggalkan noda
- Nata de coco
Siapa yang tak suka air kelapa? Didalamnya adad aging buah kelapa muda yang terasa segar, lembut, manis dan gurih.
Namun sayangnya daging kelapa ini cukup sulit didapat dan porsinya hanya sedikit.
Padahal kebanyakan orang pasti menyukai nata de coco karena nata de coco. Apalagi diminum saat cuaca sedang panas-panasnya.
Oleh sebab itu, berkat teknologi pangan, air kelapa dapat di proses dengan bantuan dari bakteri Acetobacter Xylinum.
Bakteri tersebut melakukan proses fermentasi sehingga dapat mengubah seluruh kandungan fruktosa dan glukosa yang ada dalam air kelapa menjadi selulosa atau polisakarida.
Kemudian jadilah nata de coco berbentuk dadu yang rasanya segar dan manis itu. Cocok dimakan dingin atau dijadikan bahan campuran es.
- Makanan kaleng
Teknologi pangan telah melahirkan namanya makanan kaleng sehingga masyarakat zaman sekarang bisa mengonsumsi makanan meskipun makanan itu sudah disimpan dalam waktu yang cukup lama dan dapat dipastikan kalau nilai gizinya tidak akan berkurang.
Makanan kaleng sendiri merupakan hasil dari campur tangan proses sterilisasi yang merupakan proses menghilangkan semua bakteri hidup yang ada di dalam makanan sehingga membuatnya dapat bertahan lama dan tetap layak dikonsumsi.
- Tempe
Tanpa adanya teknologi pangan, masyarakat mungkin tidak akan pernah merasakan kelezatan dari tempe karena bentuk awal makanan tempe hanya sebatas kacang kedelai, tetapi setelah pengaplikasian teknologi pangan, kacang kedelai itu akan mengalami proses fermentasi dengan jamur genus Rhizoporus yang pada akhirnya akan menghasilkan tempe.
Walaupun kacang kedelai memiliki kandungan protein yang cukup baik, tetapi tempe memiliki kandungan yang lebih kaya seperti vitamin B, lemak baik, kalori, kalsium, dan fosfor sehingga sangat teknologi pangan ini tidak hanya membuat produk pangan baru, tetapi juga menambahkan nilai gizinya.
- Roti
Roti merupakan makanan pokok untuk sebagian besar negara, terutama negara yang memiliki iklim dingin, tetapi makanan pokok ini tidak akan bisa terbuat tanpa bantuan teknologi pangan.
Hal ini dikarenakan roti sendiri bukan sepenuhnya terbuat dari gandum, melainkan terdiri atas berbagai bahan pangan yang berbeda seperti telur, ragi, gula, lemak, air, dan sebagainya sehingga tanpa bantuan teknologi pangan, pembuatan roti akan sulit dilakukan.
- Cuka
Dari rasanya yang asam saja, sebagian besar orang tahu kalau cuka merupakan contoh dari teknologi pangan yang bermanfaat untuk masyarakat luas, tetapi bukan sebagai makanan pokok, melainkan sebagai bahan penyedap makanan.
Cuka bisa memiliki rasa yang asam karena cuka merupakan hasil dari oksidasi etanol yang melibatkan bakteri bernama Acetobacter dan bahan sari buah seperti seri tebu, anggur, apel, dan sebagainya.
- Terasi
Bumbu penyedap makanan ini juga merupakan contoh dari teknologi pangan karena terasi sendiri terbuat dari proses fermentasi ikan atau udang dan bantuan beberapa mikroogranisme seperti Corynebacterium, Brevibacterium, Pediococcus dan Bacillus.
Setelah proses fermentasi, ikan dan udang berserta dengan mikroorganismenya akan berubah menjadi warna merah yang agak kecokelatan dan dapat menimbulkan aroma yang khas atau sensitif sehingga hasilnya akan dicetak dan dikemas menjadi terasi.
- Tauco
Tauco memiliki peran yang hampir sama seperti terasi, yaitu sebagai bahan penyedap rasa makanan. Hanya saja, tauco merupakan hasil fermentasi dari biji kedelai dan campuran dari ragi sehingga tidak hanya sebagai penyedap makanan, tetapi bisa dipakai untuk menjaga kesehatan tubuh.
Contohnya, tauco bisa bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung, memperlancar proses metabolisme tubuh, dan mencegah banyak penyakit.